"Dania, lo jangan minum yang dingin-dingin."
Dania dan Siska menoleh ke arah Akbar. "Kenapa?" tanya Dania bingung.
Akbar menukar minuman dingin milik Dania dengan minumannya yang netral. Lelaki itu tidak menjawab pertanyaan Dania. Ia hanya tidak ingin, jika tenggorokan Dania sedikit terganggu.
"Me... mending kita makan aja, ya. Lo berdua pasti capek."
Dania pun mengangguk dan langsung duduk di kursinya. Meski pikirannya masih melayang, tapi ia tidak boleh berpikiran buruk tentang Akbar. Lelaki itu mungkin memiliki niat baik padanya, dan agar pertemanan mereka semakin dekat.
Ponsel milik Danis berbunyi, berisi sebuah pesan yang Fayez kirimkan. Gadis itu sebelumnya sudah memberitahu Fayez, bahwa ia akan pergi ke perpustakaan bersama Akbar dan akan pergi ke rumahnya setelah pulang sekolah nanti.
'Kamu hati-hati. Nanti aku jemput di rumah Akbar.'
Dania tersenyum membaca pesan tersebut. Fayez memang sangat perhatian sekaligus pengertian.