Malam semakin larut. Dania menggosok kedua tangannya untuk menangkal dingin. Gadis itu tengah duduk di atas tikar yang Samudera ambil dari dalam kelas.
Saat ini mereka tengah bersiap untuk menyantap makan malam yang diberi oleh Mawar, ibu Dania.
"Wih... keliatannya enak banget, nih!" seru Samudera. Perutnya sudah berbunyi sejak tadi, tapi seluruh panitia laki-laki tidak ada yang membawa bekal makanan. Dan kehadiran Dania adalah berkah untuk mereka.
"Ini masakan, Mama?"
"Iya, dong. Mama juga titip salam sama kamu."
Samudera berdeham. Di depan banyak orang pun mereka berdua masih sibuk bermesraan. Apa mereka tidak mengganggap kehadiran teman-temannya?
"Bos, lo hobi banget sih, pamer kemesraan? Lo nggak kasihan sama kita? Gue sama Andre masih jomblo, lho."
"Gue juga!" sela Shania mengangkat tangannya tinggi.
"Lo berisik banget, sih!"
"Heh, Andrea Andre, lo jangan jutek terus sama gue! Apa lo nggak tahu, kalau gue termasuk salah satu idola di SMA Pelita."