Samudera kembali ke rumah tanpa mendapat informasi apa-apa. Ia pikir malam ini bisa bertemu dengan laki-laki yang akan dijodohkan dengan Ainina.
"Lho, sms dari Nina?" gumam Samudera dan sembari membuka ponselnya.
Namun ia menghela napas kemudian. Ternyata gadis itu baru saja pulang. Ia sedikit menyesal karena tidak menunggu sebentar lagi saja.
***
Keesokan harinya, Arinka tiba di sekolah lebih siang dari biasanya.
Gadis itu memang sengaja karena tidak ingin merasa bosan ketika berada di dalam kelas seorang diri.
"Rin, kok lo baru dateng? Biasanya lo paling rajin" tanya Sandy yang tengah menatap cermin.
"Gue males banget, San. Mungkin karena efek datang bulan" jawab Arinka merebahkan kepalanya di atas meja.
"Oh... pantes aja muka lo asem banget. Ternyata lo lagi haid?"
Arinka tak menjawab. Rasa sakit di perutnya sungguh tak tertahan. Itu adalah salah satu kelemahan Arinka yang tidak bisa dihindari.
"Gue anter ke uks aja, gimana?"