"Kamu mau pulang bareng aku?"
"Aku kan bawa motor. Emangnya kamu nggak mau jemput Arinka dulu?"
"Nggak. Dia takut ketauan sama Temon kalau aku terus-terusan ke sana"
"Oh, yaudah. Kita pulang sendiri-sendiri aja"
Fayez mendengkus. Padahal ia ingin sekali berduaan dengan Dania sepulang sekolah nanti.
"Kamu kenapa? Kok kayak nggak seneng gitu?"
"Aku emang nggak seneng. Karena aku itu pengen berduaan sama kamu, tapi kamunya malah nggak mau"
Dania menaikkan sebelah alisnya karena melihat Fayez yang menekuk wajahnya.
"Kenapa, hm? Tumben kamu pengen berduaan sama aku? Kamu kangen, ya?" goda Dania sembari mencolek pipi Fayez beberapa kali.
"Bukannya kangen. Kalau di sekolah, aku tuh nggak puas berduaan sama kamu. Karena di sini terlalu banyak orang dan ada aturan sekolah yang nggak boleh dilanggar"
"Iya-iya ... Gimana kalau kita keluarnya malem aja? Nongkrong di taman, kayak waktu sebelum kita pacaran"
"Hmm ... Boleh. Nanti aku jemput ke rumah kamu"