"Oh ya, sori nih. Kalian sejak kapan pacaran?"
Dania menolehkan sedikit kepalanya ke belakang. "Belum lama kok" Jawabnya sembari tersenyum ke arah Sandy.
"Pantes aja. Soalnya setau gue Fayez itu nggak pacar, dan katanya dia dingin sama cewek"
Arinka menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan. Ia tidak tahu kalau Sandy sepolos dan selugu ini.
Dania tersenyum. "Dia emang dingin kalau sama perempuan lain. Tapi kalau sama gue, dia hangat kok"
Fayez melirik Dania dengan wajah datar. Gadis itu tahu, sebrnarnya Fayez ingin mengucapkan kata terima kasih atau mungkin ingin menelan Dania hidup-hidup.
"Gitu, ya? Berarti lo beruntung banget ya bisa dapetin Fayez"
Arinka akhirnya bergerak dan memgambil tindakan. Ia segera membekap mulut siska dengan tangan kirinya.
"Sori, ya. Gue juga nggak tau kalau dia banyak omong. Soalnya gue baru kenalan sama dia" Ucap Arinka dengan ekspresi tidak enak.
"Nggak apa-apa. Lagian bukan Sandy aja yang kepo kenapa Fayez sekarang punya pacar"