Setelah acara istimewa semalam, kini Fayez sudah kembali sekolah. Wajahnya terlihat berbinar dan langkahnya selaly diiringi dengan sebuah senyuman.
Hal ini adalah kejadian langka yang belum pernah terjadi sebelumnya. Fayez yang dulu terkenal dingin dan acuh tak acuh, kini justru lebih sering tersenyum dan sikapnya persis seperti lelaki tengil yang tidak pernah diam.
"Liat deh, muka Fayez kenapa? Keliatannya dia senyum terus dari tadi"
"Iya, gue juga liat. Mukanya juga seger bangey kayak abis menang lotre"
Teman-teman Fayez yang mendengar beberapa bisikan dari orang-orang hanya bisa menggeleng pelan.
"Gus, lo denger kan barusan? Kayaknya orang-orang udah pada sadar tentang perubahaan Fayez"
"Iya, Sah. Gue juga denger. Menurut lo gimana?"
Samudera menyikut lengan Agus dan Sahroni agar mereka diam. "Lo berdua berisik!" Cibirnya.
"Yez, kita gak masuk kelas?" Tanya Agus karena mereka melewati pintu kelas begitu saja.
"Kita ke kantin. Gue traktir"