"Tanganmu terluka?" tanya Al saat melihat Doni menggenggam jemari kirinya dengan jemari kanan.
"Biar kulihat," ujarnya yang segera meraih jemari pria muda itu. Al segera berdecak, dia merogoh kantong celana tempat ia biasa meletakkan sapu tangan.
Dua jari kiri Doni, yaitu telunjuk dan jari tengah terluka cukup dalam karena dia tidak sengaja menggenggam pecahan gelas. Darahnya menetes dan nampak sekali kalau itu pedih.
Al membungkus jemari Doni yang luka itu dengan sapu tangan kecilnya lalu dia mengikat dengan kuat.
"Ini akan menahan darahnya untuk sementara. Kamu bersihkan luka itu dulu, aku akan membereskan ini," pinta Al.
"Tidak perlu, Kak. Aku saja, ini adalah pekerjaanku."
"Hey jangan membantah! Cepat obati lukamu sebelum terjadi infeksi. Aku bahkan tidak tahu apakah sapu tangan itu bersih," ujar Al dengan suara yang meninggi.
Doni tersentak, dia segera bangkit dan mencari kotak P3K di lemari milik bosnya.