Chereads / Lagu semesta / Chapter 4 - 4. Pantai , Ombak dan Makhluk itu

Chapter 4 - 4. Pantai , Ombak dan Makhluk itu

Aku sampai, belum ada meja yang terisi pembeli di awal sore ini, aku menyapa basa basi pemilik tempat ini dan beberapa pekerjanya. mereka menjawab dengan simple dan senyum.

mereka yang bekerja di tempat ini tidak begitu ramah kepadaku. aku tidak tau kenapa, mungkin kesan pertama yang buruk atau mereka yang memang tidak peduli dengan orang sepertiku. aku menerimanya dan tidak ambil hati bahkan ketika mereka juga tidak menawari minuman gratis untukku. tidak apa, aku telah membungkus air mineral dari rumah hanya untuk menghindari haus tiba - tiba saat menyanyi.

aku mengambil tempat , dalam sekejap meja telah terisi beberapa menyapa ramah semua pengunjung, dan melantunkan lagu populer yang bisa mereka terima tanpa berpikir lagu ini bercerita tentang apa. kepalaku cukup segar hari ini, mungkin karena tidur pendek tadi.

tanpa terasa aku telah menyanyikan 5 lagu.

orang lalu lalang antara memesan dan membayar pesanan yg mereka makan.

aku berhenti sejenak, minum air dari botol yg kubawa dari rumah.

mataku berhenti di salah seorang pembeli yang duduk dengan teman - temannya aku menebak. aku bergumam dia pembeli favoritku sore ini, "makhluk indah di sore ini" , aku bergumam.

ya, dia wanita yg mungkin dengan melihat matanya aku bisa menulis lirik lagu dengan sekejap.

dia tersenyum ramah ketika pramusaji meletakkan pesanannya. aku berdiri dan melanjutkan pekerjaanku, sedikit menoleh ke kotak uang yang ku taruh .. aku sudah bisa makan malam, namun belum bisa menyisihkan untuk biaya sewa dan tagihan air listrik dan lainnya. "malam masih panjang aku bergumam" aku menyanyikan lagu romantis, dari dalam negeri. group band country pop yang cukup sukses beberapa tahun ini

"lagu cinta dari Crossbottom" . bercerita tentang hubungan jarak jauh antara sepasang kekasih. dan penantiannya akan segera berakhir. lirik nya bagus dan perpindahan chord nya cerdas. dan percaya atau tidak si pembeli favoritku ikut menyanyi .

"sungguh luar biasa" aku bergumam sedikit bahagia. entah kenapa, aku bersemangat untuk sebatas menghiburnya, karena dia telah menghiburku hanya dengan wajah dan perawakannya. aku sudahi anganku sampai sebatas itu.

karena menurutku itu hal yang berbahaya.

angin mulai bertiup tidak bersahabat menembus jaket di tubuhku, burung - burung beterbangan di langit pulang dengan perut terisi . berkoloni membentuk formasi di atas matahari yang semakin dekat. Aku bergumam

" Bahkan matahari terbenam ini tidak menutup indahnya makhluk itu".