Seharian, Megan banyak melakukan kegiatan rumah tangga, menggantikan ibunya. Megan bersikeras menyapu, mencuci, bahkan memasak makanan. Termasuk makan malam. Megan melakukan itu, untuk memberikan waktu yang banyak bagi ibunya, menyelami keadaan dirinya sendiri, atas waktu yang sudah banyak dilewati.
Prahara demi prahara, kejutan demi kejutan yang datang, tentunya membuat energi serta pikiran Laura terkuras. Megan memahami itu. Selain itu, Megan juga ingin jauh lebih berbakti pada ibunya yang ternyata bukanlah ibu kandungnya. Diam-diam, Megan kemudian bertanya-tanya apakah ibunya menyesal telah membesarkan dirinya.
Setelah membereskan dapur, mencuci semua perkakas termasuk piring, gelas bekas makan malam, Megan mencari Laura. Didapatinya sang ibu terkasih, sedang duduk melamun di teras, menatap ke jalan kampung, dengan tatapan kosong.