Lee berpikir tentang kesempatan yang ada saat ini. Dia bisa mengambil kesempatan Bu Hera yang menyukainya agar bisa mengubah hidup menjadi lebih baik. Atau dia menolak hal itu dan membuang kesempatan yang ada.
Cukup lama Lee merenung, sampai Bu Hera menyadarkan lamunannya. "Lee ... ayo turun. Kita beli tiket dulu untuk masuk ke sana." kata Bu Hera sambil tersenyum.
"Ok." jawab Lee datar.
Lee masih bingung karena dia belum pernah menjalin hubungan dengan wanita selama ini, selain Cindy yang menjadi sahabatnya. Lee mengikuti ke mana Bu Hera mengantri tiket masuk taman bermain. Setelah sampai di gerbang masuk, Bu Hera menggenggam erat tangan Lee dan mengajaknya berlari.
Berlari masuk ke taman bermain, tempat di mana Lee menyimpan banyak memori indah bersama ayah dan ibunya saat kecil. Lee kembali mengingat hal itu. Indah, cukup indah untuk dikenang. Lalu, menjadi sangat menyakitkan saat mengingat penghianatan ibunya setelah semua kenangan indah itu berakhir.