Laura mulai sakit-sakitan di rumah. Dia merindukan putri semata wayangnya yang hingga detik ini belum bisa dihubungi. Ya, Megan kabur dengan Mark tanpa membawa ponsel maupun dompet. Bagaimana Laura bisa mencari keberadaan putrinya?
"Megan ... Kamu di mana, Nak? Ya Tuhan ... Kenapa seperti ini jadinya?"
Laura menangis di dalam rumah dan tidak tahu harus berkata apa lagi karena kondisi putrinya yang entah di mana membuat kesehatan dirinya menurun. Beberapa warga terdekat yang begitu peduli kepada Laura jelas sering datang ke rumah untuk menghibur bahkan juga menawarkan makanan karena tubuh perempuan itu semakin kurus.
"Laura, jangan seperti ini terus-menerus. Kamu juga harus memperhatikan kesehatan tubuhmu. Ayo makan dulu, lalu minum obat. Badanmu jadi kurus begini dan sering demam. Aku ini ikut khawatir, loh."
"Iya, benar, jangan menyiksa diri sendiri, Laura."