Setelah beberapa menit berlalu, Megan kembali mendekati Maya. "Ma, aku sudah selesai. Biar aku yang menggantikan Mama."
"Tidak! Sana tidur! Mama tahu semalam dia merepotkan mu, bukan? Kamu bisa lihat kantung mata itu di cermin. Mama tidak akan membiarkan kamu ikut sakit di sini! Ambil kesempatan ini untuk memejamkan mata, Sayang. Kamu juga membutuhkan istirahat."
Maya memaksa Megan untuk beristirahat.
Mark hanya mengangguk dan memberikan izin pada kekasihnya untuk beristirahat. Kamar itu memiliki dua lantai, dengan lantai atas yang bisa digunakan sebagai kamar tamu atau penjaga di sana.
Megan berbaring, mencoba untuk menutup mata. Benar saja, tidak memerlukan waktu lama, Megan pun terlelap.
Maya duduk di samping Mark, dengan wajah yang jauh lebih lega karena kondisi anaknya semakin membaik. Maya sangat bersyukur proses penyembuhan luka di tubuh Mark sangat cepat. Semua karena obat yang diberikan sangat baik dan mampu membuat Mark pulih dalam beberapa hari saja.