"Kitab apa tadi? Dan karangan siapa?" tanya Diana.
"Aku di kasih calon hadiah terjemah Kitab Qomi' al-Thughyan atau Membasmi Kezaliman oleh bundaku. Ini," Gibran memberikan ponselnya.
Diana mengambil dan membaca. "Adalah karya Sayyid Ulama al-Hijaz, sebuah gelar yang disandangkan kepada Syaikh al-Imam al-Nawawi al-Bantani (wafat 1314 H). Aku sudah sering membahas nama beliau. Kitab ini mensyarahkan atau menjelaskan kitab Nadhom Syua'b al-Iman karya al-Syaikh Zainuddin bin Ali bin Ahmad as-Syafi'i al Kusyini Al Fannani Al Malibari (lahir di India Selatan, wafat 972 H), seorang ulama yang produktif menghasilkan karya. Di antaranya yang paling terkenal adalah kitab Fath al-Mu'in kitab Fiqih. Kemudian, karya Syaikh al Imam al Nawawi al Bantani ini dikenal dengan sebutan kitab Qomi' al-Thughyan ala Mandzumah Syu'ab al-Iman, yang banyak dikaji di pesantren-pesantren salaf di Indonesia. Kamu bacakan." Diana mengembalikan ponsel Gibran.
Gibran membaca,