Setelah seminggu semenjak kejadian tersebut Angel kembali ke masa - masa kehidupan normalnya dulu, walaupun trauma dalam diri Angel masih belum hilang sepenuhnya dia harus tetap kuat. Mengenai kejadian mengerikan tersebut Angel tidak pernah cerita kepada siapapun karena dia berfikir tidak ingin merepotkan orang lain.
Sekarang dia berada di kantin bersama sohibnya siapa lagi kalo bukan Tania, kalo boleh jujur Angel tidak memiliki teman lain selain Tania. Jika dilihat Angel adalah gadis yang cerdas dan baik hati begitu sempurna namun siapa sangka Angel selalu saja di asingkan karena ada saja orang yang iri, dengki kepada Angel.
"Angel pesen makan yu." Ucap tania sambil menggoyangkan bahu Angel.
"Mau makan apa tan, kamu udah jajan dari tadi?" Angel hanya tertawa kecil sambil memandang buku pelajarannya.
"Yaampun Angel sayang sekarang tuh istirahat bukan waktu belajar." Tania merebut paksa buku pelajaran Angel membuat Angel mendengus kesal.
"Tania balikin gak ihhh!" Rengut Angel kesal.
"Iya - iya bawel, lagian ya kamu tuh cuekin aku terus pas lagi ngomong." Cebik Tania kesal sambil mengembalikan buku pelajaran Angel.
"Iya Tania maafin aku, emang kamu mau ngomong apa?" Tanya Angel kepo.
"Malem ini aku mau ajak kamu buat ke pesta ulang tahun sahabat ku di club." Jawab Tania senang.
"Ke club malam?"
"Iya, mau ya Angel sayang." Jawab Tania dengan tatapan memohonnya.
"Kamu yakin mau ke club tan?" Tanya Angel heran pasalnya tania tidak pernah mengajaknya ke tempat itu.
"Iya sahabat SMA aku dulu bikin pesta di club masa aku gak dateng sih." Terang Tania dengan mimik wajah memohon jurus andalannya.
"Yaudah iya deh nanti malem aku ikut ke club." Angel tidak bisa menolak keinginan sahabatnya, pasalnya tania selalu menolongnya dia merasa tak enak jika menolak permintaan Tania.
Tania terlihat senang mengetahui Angel ikut bersamanya. "Yes, yaudah nanti malem janjian ya di depan apartemen kamu ngel."
"Eh tunggu dulu sekalian kamu pake baju ini." Tania memberikan tas jinjing ke Angel, Angel tebak itu adalah baju untuk dia pakai ke club nanti.
Φ•Φ•Φ
Malam harinya Angel menunggu Tania di tempat yang mereka janjikan di kampus tadi. Dibalut gaun merah yang sexy dan sepatu ber-hak tinggi jujur Angel merasa tidak nyaman memakai baju yang cukup terbuka. Karena kedinginan Angel menggunakan jaket untuk menutupi lekuk tubuhnya membuat tubuhnya menghangat.
Sudah hampir 30 menit Angel menunggu sahabatnya Tania untuk datang, kakinya mulai pegal karena berlama - lama berdiri. Tak lama Angel melihat Tania dibalut gaun merah maron menghampirinya.
"Hai ngel maaf ya aku lama, biasalah dandan dulu hehehehe." Tania malah tertawa seperti orang yang tidak berdosa.
"Hm iya Tan santai aja sebelum ku bantai." Sarkas Angel dengan senyum menahan amarah, melihat itu Tania hanya bisa nyengir kuda melihat sahabatnya murka.
"Maaf banget ya ngel, nanti aku traktir KFC deh." Bujuk Tania agar Angel tidak kesal dengannya.
"Oke aku pengan janji kamu." Senyum Angel mengembang mendengar pernyataan Tania.
"Yu capcus kita berangkat." Ucap Tania sembari menggandeng Angel.
Sesudah sampai di club tempat dimana teman SMA Tania mengadakan pesta, Angel bersama Tania langsung saja melangkahkan kakinya ke dalam club dan duduk di sebuah kursi berdekatan dengan barterner.
"Ngel aku nyapa temen SMA ku dulu yah." Ucap Tania, Angel hanya bisa menganggukan kepala. Tania yang sudah mendapat persetujuan dari Angel pun melangkahkan kakinya menjauhi Angel.
Sudah satu jam Angel duduk di kursi tersebut, Namun tidak ada tanda-tanda Tania menghampirinya. Sang barterner yang memperhatikan Angel pun tiba-tiba bersuara.
"Kesini sendiri apa sama temen mbak?" Ucap sang barterner sambil mengelap gelas-gelas kaca.
"Sama temen kok, tadi dia pergi tapi gak balik-balik." Ucap Angel sedikit gelisah.
Sang barterner hanya bisa mengangguk kemudian dia menawarkan Angel minum. "Mau minum mbak?"
Angel yang ditawari pun hanya bisa mengangguk, toh dia bosan menunggu Tania yang tak kunjung datang. Minum es jeruk biar gak bosen pikir Angel.
"Nih mbak minumannya." Ucap sang barterner, tanpa curiga Angel meneguk yang dia pikir es jeruk tersebut hingga tandas.
Seusai menegak minuman tersebut kepala Angel seakan-akan berputar dan tubuhnya yang panas. Di tengah keresahan tersebut datang lah sosok lelaki jangkung nan tampan dengan balutan hoodie putih. Dia memegang bahu Angel lalu mulai berbisik dengan seringai di bibir tebalnya.
"Hello honey!"