Kini aku mulai berjalan kembali. Karena hari sudah mulai sore. Saat di perjalanan aku di kejutkan oleh seekor singa.
badanku bergetar aku benar-benar ketakutan melihat wajah singa dengan bulu yang tebal dan wajah garang.
Kakiku melangkah mundur dengan pelan-pelan. Kedua mataku terus saling menatap dengan singa yang aku rasa dia adalah singa jantan. Tanganku meletakkan tas yang terbuat dari anyaman bambu dengan perlahan. Aku berniat untuk menaiki pohon yang ada di belakangku.
Tetapi singa itu kepalanya bergerak sambil melihat ke belakangku. Apa singa itu melihat sesuatu?
"Aku disini, Ern," ucap suara Justin yang terdengar lirih.
Ya Tuhan Justin ternyata ada disini. Kenapa dia ada disini? dia sangat keras kepala sekali sih!
Aku menengok ke belakang sedikit dan benar saja kalau itu adalah Justin. Kini kami berdua di kejutkan oleh auman singa yang terdengar menggelegar.
kupeluk justin saat itu juga. Sementara singa itu terus memperhatikan kami berdua.
