Pintu terbuka dengan gerakkan perlahan. Terlihat celah dengan terang dari suasana luar kamar. Delon menggeram saat pandangannya terfokus pada sesuatu yang berada di celah pintu tersebut.
Dorongan keras dari kaki panjang Delon membuat suara sesuatu terjatuh begitu kentara. Delon membuka lebar pintu kamar. Hingga terdengar juga suara tabrakan antara dinding dan kayu pintu tersebut.
"Siapa kau!?" pekik Delon saat senjatanya sudah berada di depan kening lelaki berbaju hitam yang teah tersungkur di atas lantai.
Lelaki itu mengulas senyum smilrk, ia perlahan bangkit dari tempatnya terjatuh dengan dua tangan terangkat di atas kepala.
"Jangan terburu-buru. Kita bisa main sebentar, sebelum peluru mainan itu menembus otak. Bagaimana?" katanya dengan aksen Inggris.
Delon menggeram kuat. Ia benar-benar jengkel dengan penerangan ini. Bahkan ia tidak tahu bagaimana bisa lelaki ini dan beberapa orang lainnya menyebar di rumahnya.