"Di mana Abella? Kenapa kamu sendirian di sini, Venny? Lalu kursi roda Abella kenapa bisa ada di sini?"
Pertanyaan dari Hernandes membuat kedua kaki Venny bergetar. Keringat sudah membasuh kening dan seluruh tubuhnya. Iaerasa hujan lebih cepat turun di atasnya.
"Venny, aku sedang berbicara denganmu. Kenapa kamu diam saja?" Hernandes kembali mengulang pertanyaan tadi. Jawaban yang dapat melegakan hati yang begitu cemas masih belum ia terima.
Veny mengangkat kepala perlahan, kedua tangan itu masih saling bertaut untuk mengontrol kegugupannya. Wanita itu menghela napas dalam, tanpa Hernandes sadari.
"Nona Abella sedang berada di kamar mandi, Tuan Hernandes. Tadi kursi rodanya tidak bisa didorong karena terjebak tanah. Saya menggendong nona Abella untuk ke kamar mandi Tuan."