"Sudah empat bulan berlalu setelah pernikahan kalian. Kenapa kalian tak kunjung memiliki anak? Dari hasil pemeriksaan dokter, kalian sehat—subur. Lalu kenapa Abella tidak kunjung hamil?"
Hernandes menghela napas dalam. Ia ingin segera mengakhiri semua ini dalam masa satu tahun. Di dalam kontrak tertulis jika pihak pertama telah mengandung, maka pihak kedua sudah bisa meninggalkan rumah pihak pertama.
Dengan pihak kedua mendapatkan apa yang telah disepakati bersama.
Akan tetapi, sudah selama ini Abella tak kunjung hamil. Ia terpaksa diam-diam mendaftarkan mereka untuk mengetes siapa di antara mereka yang mandul. Dan ternyata tidak ada.
Di ruangan itu tidak hanya ada Hernandes, Abella, dan Ryan saja. Di sana ada kedua asisten pribadi Hernandes dan Ryan yang sengaja didatangkan sebagai saksi jika surat dokter yang telah dia bawa adalah asli.
"Abella kamu melakukannya bukan?" Pertanyaan Hernandes membuat kedua mata hitam itu membulat. Kedua pipi putih itu bersemu merah.