"Kak, kamu ngapain sih? Ini di dalam mobil ... kamu nggak mungkin ...." Kalimat Rachel terputus saat melihat wajah tampan suaminya kembali semakin mendekat.
"Memang kenapa kalau di dalam mobil? Aku sudah lama tidak melakukan kunjungan, Sayang. Aku juga sudah membuat mereka tidak mendengar suara kita. Jadi ... boleh kan?"
Pertengahan atau permintaan itu membuat Rachel memutar pandangan ke arah depan ragu, seraya perlahan mengendurkan tangan saat akan kembali mengacingkan baju depannya.
"Janji, nggak lam—" Belum sempat Rachel mengeluarkan jawabannya, Delon sudah membukanya dengan pagutan memburu. Bahkan tubuh ramping itu juga telah berada di pangkuan Delon.
Rachel terbawa suasana sentuhan cinta dari suaminya. Setiap apa yang Delon sentuh membuat darah Rachel berdesir hingga ke kepala. Hisapan dan lumatan yang mereka lakukan sekarang adalah buah dari rindu yang menggebu-gebu yang mereka tahan.