"Kau pikir kau siapa hah? Di sini kau hanya bedebah tak berarti. Kau harus tahu, Delon Jeeicho bahwa takdir baik itu tidak ada!"
Jeritan Delon kembali melengking saat tali besar kembali lelaki bertopeng itu hentakkan di punggung kekar Delon. Bahkan kemeja yang sempat terjahit rapi kini telah tersobek camping.
Antoni semakin menggeram tak terima melihat wajah Delon memerah dengan penekanan di deretan giginya. Kepala itu menggeleng, ia kembali melihat dua saku dari dua anak buah lelaki kejam itu menyimpan pistol di sana.
'Takdir baik akan selalu ada. Dan aku percaya itu!' batin Antoni dengan cepat bangkit dari duduknya menendang dua punggung dua lelaki di depannya dengan keras.
Dengan gerakkan cepat, tangan Antoni telah memiliki dua senjata di kedua tangannya.
Tubuh dari dua anak buah lelaki bertopeng itu langsung tersungkur mencium dinginya lantai dengan bau anyir pekat darah dari berbagai korban lelaki bertopeng itu.