Rian mulai melepas kancing di setiap inci baju tidurnya. Sedangkan tubuh Abella yang tadi diangkat Rian telah diturunkan di atas ranjang. Aktivitas yang dilakukan Rian sungguh tak bisa lepas dari manik bening yang masih saja belum bisa berkedip.
"Aku belum memberimu izin. Apa yang mau kau lakukan?" tanya Abella kembali entah sudah kesekian kali.
Rian membuang begitu saja baju atasannya. Kini tubih penuh otot yang selalu digilai banyak wanita itu telah berada di depan mata Abella, siap untuk dijamah.
"Kenapa? Sekarang takut, atau ...." Rian sengaja menaikki ranjang dengan merangkak mendekati tubuh istrinya. "Takut," lirihnya dengan senyum menang di sudut bibir.
Sedangkan Abella terus saja memundurkan tubuh dengan tatapan tegang. Kedua tangan wanita cantik itu meremas spray kuat, Rian benar-benar sedang ingin mengerjainya atau memang menuntut hal itu?