"Jangan permainkan aku! Sekarang kau tunjukkan wajahmu!"
"Jangan pernah bersembunyi di balik kegelapan. Apa kau malu dengan wajahmu?"
Pengulangan kalimat yang digunakan Delon justru semakin membuat tawa itu berkali-kali tergelak. Pembukaan penutup mata yang dijanjikan oleh lelaki misterius itu belum juga dilakukan.
Sepertinya dia hanya ingin mengecoh konsentrasi Delon.
"Aku tidak perlu menggunakan wajahku, jika aku bisa menggunakan suara dan tindakkanku untuk membuat dua sahabat berkumpul menjadi satu. Benar bukan?" Suara itu kembali memenuhi ruangan yang ditempati Delon.
Kepala Delon mendongak untuk mencar tempat yang memungkinkan dirinya bisa langsung bertemu dengan seseorang yang berada di ruangan itu.
"Lakukan sesukamu. Kita bahkan tak saling mengenal, kau sepertinya salah orang!" seloroh Delon yang masih mengedarkan mata.