"Bukan aku yang membuat. Kamu jangan asal memuji," kilah Abella.
Sedangkan Hernandes mengungkapkan ekspresi yang berbeda dari sang putri. Kening tua itu berkerut saat mendengar kalimat yang terlontar dari mulut Abella.
"Kenapa kamu tidak mau mengakui karyamu yang memang menakjubkan, Sayang. Bukankah Venni sudah sangat dekatmu. Seharusnya kamu jujur pun tak masalah," ungkap lelaki paruh baya itu.
Abella hanya menghela napas malas. Ia tidak suka membahas gaun pernikahan yang ia design hanya untuk dua cinta bersatu. Untuk apa cinta menggunakan rancangan gaunnya jika hanya dirinya yang mencintai Rian?
"Pa, aku mau pergi dengan Venni."
"Kamu harus di rumah, Sayang. Lihat semua orang sibuk sedang menata persiapan pernikahanmu. Mereka juga akan mendesign tampilan kamar pengantin sesuai dengan kesukaa—"