Suara gemertak pensil yang berada digenggaman tangan mengiringi setiap kata yang terdengar jelas di telinga Rachel. Ingin rasanya ia melangkah dan menampar keras pipi Karen.
Rachel melirik ke arah suaminya yang terlihat terpaku menatap ke arah wanita di depannya setelah mendengar permintaan dari wanita itu. Ia masih menunggu, kalimat apa yang akan terlontar dari mulut Delon.
"Iya, di sini ... kita bisa letakkan nama Tuan Delon dan saya, sebagai bukti kerja sama yang pernah terjalin." Lanjut Karena saat mendapati tatapan Delon berbeda.
Delon yang hampir mengeluarkan kalimat mematikannya langsung menutup dua sisi bibirnya yang telah terbuka. Punggung kekar itu juga kembali tersender di senderan bangku kebesaran lelaki itu.
"Sepertinya tidak perlu berlebihan seperti itu Nona Karena. Anda bisa melihat ada nama dari perusahaan saya yang akan tercantum dalam sertifikat kepemilikan pembuatan hotel Anda nanti ..."