"Jangan ganggu, Nefa! Kamu main sendiri kenapa? Opa juga nggak akan mau main masak-masakkan sama kamu," sahut Nathan kesal konsentrasinya selalu buyar karena rengekkan Nefa.
Nefa bergeming dengan suara Nathan, gadis kecil itu masih setia duduk di pangkuan Dinu dengan dua tangan yang menyanggah kedua pipi gembulnya. Sedangkan kedua pipi gembul kecil itu yang tersanggah di atas paha Nefa.
"Selama-lamanya sampai Nefa menikah nanti," jawab Nefa dengan suara imutnya.
Dinu mengulas senyum tua yang menghiasi wajah tampan itu, yang masih saja terlukis begitu jelas di sana.
"Baiklah, permintaan Tuan Putri akan diterima," balas lelaki paruh baya tersebut.
Sedangkan Delon sudah mendorong kursi roda Rachel ke arah taman belakang rumah megah mereka. Ingin rasanya ia memiliki waktu berdua dengan Istrinya setelah apa yang terjadi tadi. Delon semakin cemas dengan keselematan Istrinya.