"Sedang apa kau di sini?" Pertanyaan penuh makna itu membuat sosok wanita paruh baya di depan mereka mengulas senyum tajam di bibir.
Dinu melangkah dua langkah di depan Delon. Sekarang tatapan berkilat Dinu telah bersatu dengan tatapan remeh wanita itu.
"Apa yang kau cemaskan? Bukankah kau percaya aku tidak akan melakukan apa pun?"
Dinu semakin menggeram mendengar perkataan itu. Sepertinya niatan melihat Marina berubah akan jadi angan yang sia-sia.
Wanita itu tidak lagi menatal ke arah Dinu, sekarang tatapannya beralih pada Delon yang juga sedang menatap wanita paruh baya itu tak kalah tajam.
"Jangan menatapku seperti itu, Nak. Kau ingat aku yang menyelematkan Papamu itu. Dan hanya harta seharusnya tidak masalah untuk Papamu bukan? Tapi, dia justru mengkhianatimu ...." Marina merogoh benda pipih yang berada di tasnya. Jemari itu dengan lincah berjalan tanpa hambatan.
Tidak berapa lama wanita paruh baya itu menunjukkan sebuah foto pada ketiga lelaki di sana.