Rachel benar-benar terkejut dengan apa yang dilakukan Delon di bawah sana. Ia memang tidak peduli dengan apa yang dilakukan suaminya yang hanya sekedar mencium dan sedikit menjahilinya.
Namun, kali ini berbeda. Hal menjijikkan Rachel rasakan. Sehingga teriakan sudah terelakkan.
"Panggil suamimu untuk segera datang jika kau merasa pusing atau kesakitan. Kita bisa lanjutkan ujian besok. Bapak yakin kau tidak akan pernah curang," ujarnya kembali memberi kesempatan pada Rachel.
Rachel masih menggerakkan kepala ke depan layar ponselnya dan ke bawah secara random. Ekspresi perempuan cantik itu begitu kentara. Rasanya ia ingin melempar lelaki yang berada di bawah meja itu.
"Tidak, tidak Pak. Kita lanjutkan saja. Tadi hanya ada tikus," balas Rachel yang tak mungkin menunda ujian ini dan mengakibatkan asumsi mahasiswa lain yang menganggap dirinya begitu diistimewakan.
"Baiklah, kalau kau tidak apa-apa."