Ruangan asing dan beberapa perlakukan yang tak asing membuat wanita itu merengut kesal. Ia sudah lari sekencang mungkin kenapa bisa secepat ini tertangkap lagi. Bahkan tanpa ia sadari dirinya terperangkap oleh orang yang selalu ia percaya.
"Lepaskan Aku Anin! Kamu kenapa menjadi musuhku? Aku ini Kakakmu, seharusnya kamu membiarkan aku menghabisi mereka dengan tanganku sendiri."
Anita masih saja memberontak berbagai rantai yang memperangkap dirinya saat ini. Rasanya ia menyesali dulu tidak jadi menembak mati saudara kembarnya. Jika kejadiannya akan berbalik seperti ini, seharusnya Anita tak memberi hati.
Anin semakin mengayun langkah semakin dekat dengan tubuh saudaranya. Ia memang menggunakan cara licik untuk menangkap Anita. Tapi, hanya ini yang bisa ia lakukan untuk menghentikan aksi gila Anita.