Anita menggeliat di atas tempat tidur. Ia sama sekali tidak terusik dengan adanya sinar matahari yang menerobos masuk dari celah kayu kamarnya.
Wanita itu memang kesusahan tidur karena saudara kembarnya selalu saja mengganggu dengan menelpon tanpa henti. Hingga akhirnya Anita memutuskan untuk mengangkat.
"Nonaa!"
"Nonaa! Ayo cepat pergi dari rumah ini!"
Teriakan itu benar-benar membuat mata Anita menyipit. Ia sedikit mendengar samar teriakan itu. Sehingga perlahan wanita itu membangunkan tubuhnya.
"Ada apa!" teriak Anita kencang. Ia juga penasaran kenapa suara gaduh dari luar kamarnya begitu jelas terdengar.
"Ada yang datang!" tanggap anak buah Anita dengan beteriak juga.
Wanita itu membulatkan mata mendengar perkataan itu. Setelah ia memulihkan tubuh hampir satu bulan penuh, Anita benar-benar tidak menyangka jika kesempatan itu digunakan anak buah Delon untuk mencari keberadaan dirinya.
BRUGH!
BRUGH!