Kedua bola mata Nino membulat seketika saat melihat apa yang berada di pantulan matanya. Lelaki itu meneguk ludah kasar saat pandangan tajam menatap dirinya seperti seorang penguntit.
"So-sorry, Bro! Kita mah sama-sama punya. Tidak masalah juga saling lihat, aku kira kau hanya sedang kesusahan menarik celana. Eh, ternyata ...."
Nino memutus kalimatnya saat hujan buatan menyirami tubuhnya.
"PERGI!" teriak Nathan seraya menutup bagian tubuhnya yang terbuka.
Hahahaha!
Nino tertawa terbahak saat melihat ekspresi lucu Tuan Mudanya yang sudah menunjukkan kemerahan di wajah putihnya.
"Tuan Muda, jangan lupa disiram yaa! Jangan cuma duduk doaang!" tambah Lelaki itu.
Pintu tertutup kembali. Bocah laki-laki itu langsung memandang ke arah bawah tubuhnya dengan meringis. Ia merasa sakit karena terjanggal celana sebagai penjanggal bagian lubang closet.