Suara berderit membuat telinga seseoang terjaga. Dengan kelopak mata yang memberat ia perlahan mengangkat kepala, menoleh ke arah pusat suara.
Beberapa orang masuk dibalik cahaya yang begitu terang. Kedua mata Delon memicing berusaha untuk terbuka, namun tetap saja ia tak bisa melihat wajah beberapa orang tersebut.
Delon akhirnya membuka mata lebar saat mendapati kenanagnnya dirinya dan Rachel nampak jelas di mata. Ia takut, jika ....
"Tuan Delon? Apa kami bisa meminta waktunya?" Suara hormat itu membuat Delon memutar kepala dengan tatapan dingin. Ia melihat di sampingnya sudah ada wanita paruh baya memakai jubah putih.
Delon kembali menatap keberadaan istrinya yang masih terbaring di atas brankar.
"Tuan Delon, saya hanya ingin memeriksa keadaan Nyonya Rachel." Ulangnya membuat Delon tetap sama membeku di tempat.
"K-ak ...." Suara lirih itu membuat napas Delon kembali terlepas. Keringat dingin yang sempat keluar telah membasahi kening hingga rahang.