Anita menerbitkan senyum saat maendapat kelopak matanya terbuka bukan di tangan musuhnya. Melainkan di tangan anak buahnya.
"Nona sudah bangun?" tanya salah satu dari mereka yang terlihat cemas.
"Kalian bawa aku ke mana? Apa semua aman? Kalian sudah memastikan tidak ada yang mengikuti kalian," tanyanya kembali. Anita tidak akan bisa tidur tenang jika ada seseorang yang mengikuti dirinya dan mengikuti siapa seseorang yang berada di balik topeng.
Satu di antara mereka mengangguk untuk menjawab kegusaraan wanita lemah itu. "Nona, jangan bergerak! Anda kekurangan darah cukup banyak. Dan kita aman," jelasnya yang membuat perempuan itu kembali tertidur.
Pandangan Anita mengitari seluruh ruangan yang mereka sedang tempati. Ini terasa aneh, ruangan yang tak pernah ia singgahi sebelumnya. Bagaimana bisa anak buangnya membawa dirinya ke mari?
"Kita di mana? Bagaimana cara kalian menghindari mereka?" Pertanyaan memberondong dari Anita membuat mereka saling menatap satu sama lain.