"Sialan lo berengsek! Kepala gue sakit tahu," keluh Regan saat mendapati tangan besi Bossnya sudah membuat keningnya memanas.
Delon hanya berdecak tak peduli mendengar celotehan Regan. Ini sudah jam berapa, tapi kebiasaan lama Regan selalu tidak bisa berubah. Bagaimana jika istrinya mendengar suara cemprengnya dan membuat diriny menggagalkan pertemuan ini.
"Lo masuk ajaa, nggak mau permisi sama yang punya. Dasar nggak sopan!" seru Regan yang memang sudah tertinggal jauh dari langkah Delon. Dirinya masih berada di tangga, sedangkan Delon sudah memasuki ruang kerjanya.
Delon mengedarkan mata ke penjuru sudut ruangan untuk mencari keberadaan Max. Ia yakin lelaki itu masih berada di ruangan ini setelah olah raga yang dia lakukan.
"Hallo, Tuan Delon. Kau sepertinya sedang mencariku. Cepcepcep... tidak menyangka kehadiran pertama kalinya bisa membuat seorang Tuan Delon datang ke sini lagi," ucapnya di sela langkah kaki panjang yang berjalan ke arah Delon.