Sinar sang Surya sudah menampilkan eksistensinya. Seluruh makhluk menyambut suka cita atas kehadirannya. Kicauan burung menambah syahdu pagi ini.
Namun, bias cahaya matahari itu tidak membuat perempuan cantik yang masih memejamkan mata tersebut terbangun. Tidurnya seakan begitu nyaman dari hari yang lalu.
Martha, Joan, Nino, dan terakhir Monica hanya menatap bahagia pada pulasnya tidur Rachel. Mereka berempat memilih berada di ambang pintu untuk melihat sejauh apa Rachel masih belum menyadari siapa yang sedang dipelukannya sekarang.
"Lihatlah, putri kita seperti seorang gadis kecil yang bersembunyi di balik guling. Apa dia belum bisa merasakan jika yang dipeluk—"
"Sssst! Jangan kencang-kencang, Ma. Nanti Rachel mendengarnya. Kita bisa bahaya!" sahut Jeno yang mencoba menahan gagang knop dengan tangan besarnya.