"Sayang, stop! Jangan katakan itu. Percuma kamu juga tidak bisa pergi dari sini. Aku sudah mengunci semua pintu."
Nino masih mengukung tubuh Monica berada di bawahnya. Ia tidak peduli sekuat apa mantan kekasihnya itu memberontak. Tetap saja Nino tidak akan membiarkan Monica lari dari kungkungannya.
"Lo nggak ada hak buat nahan gue di sini! Hubungan kita udah berakhir!" tandas Monica sekali lagi. Ia harap Nino benar-benar melupakan dirinya kali ini.
Monica tidak bisa selalu seperti ini. Ia mencintai Nino, tapi ia tidak bisa mencegah ingatan yang begitu menyakitkan hatunya. Melihat Nino bertelanjang tubuh dengan Molly. Ingatan itu seperti sebuah samurai yang menggores hatinya dengan begitu dalam dan menyisakan luka yang masih menganga di hatinya.
"Katakan semuanya. Aku siapa menjadi pelampiasanmu. Tapi, setelah ini dengarkan penjelasan ku. Aku tidak akan menyia-nyiakan waktu berdua denganmu seperti ini, Sayang. Aku sangat mencintaimu, percayalah padaku ..."