"Mari berpestaa!" Jenny menarik tangan Rere untuk masuk ke dalam lantai dansa. Perempuan itu menggila di sana. Meliuk-liukkan punggungnya di dada kekar beberapa lelaki yang berada di sana juga.
Tak hanya Jenny saja yang menggila di sana. Rere pun sama, perempuan itu mengalungkan tangannya di leher tegas lelaki kekar yang ikut bergoyang sering pinggul Rere dan Jenny bergerak.
"Jenny, Lo gilaa! Keponakan sendiri mau dibunuh!" teriak Rere sebelum bibirnya sudah terbungkam oleh bibir leleki yang yang beraada di depannya. Suara lenguhan itu terdengar di sela ciuman mereka.
Sedangkan Jenny yang mendengar suara Rere masih saja menggoyangkan pinggangnya dengan sesekali memebelai dada bidang lelaki di belakangnya dengan gerakkan menggoda.