"Kenapa aku diikat? Heeyy! Kau wanita!" teriak Regan saat tubuhnya tadi tiba-tiba ditangkap oleh lelaki bertubuh besar yang tadi membius dirinya di bandara.
Hari ini Regan memang begitu sial. Ponselnya sudah hilang, kini tubuhnya terikat oleh tali dari seorang wanita asing itu.
Tiba-tiba kepala dari wanita yang masih memakai kaca mata hitam itu menatap dirinya dengan dekat, bahkan Regan bisa merasakan napasnya yang tersentuh kulit wajahnya. Refleek lelaki itu kembali memundurkan kepalanya. Ia tidak mau terlalu dekat dengan wanita itu karena Regan masih mengingat istrinya di rumah.
"Kau tak akan semudah itu keluar dari sini. Kau sendiri yang membuang umpan. Maka, nikmatilah harimu di sini sampai membusuk!"
Benar dugaan lelaki berkaca mata bening itu. Wajah cantik tak akan semua selaras dengan hatinya. Beruntung imannya sebagai seorang suami masih terjaga dengan suci.