"Kak ... kamu bawa uang berapa? Aku udah ngga punya uang karena udah aku kasih ke tukang sate. Atau kita diam-diam pergi saja, bagaimana?"
"Lihat, mereka semakin banyak yang melihat meja kita, Kak. Aku takut! Kamu jangan-jangan yang punya utang ya? Ayo jawab aku!" sambung Rachel dengan melotot ke arah Delon.
Sedangkan lelaki itu hanya bisa mengusap wajahnya dengan kasar. Kenapa wajah cantik itu tidak sesuai dengan kadar otak istrinya. Ya Tuhan! Maafkan istriku.
"Bukan seperti itu, Sayang. Aku tidak pernah mempunyai hutang kepada siapa pun ... kalau kamu takut, aku akan duduk di sampingmu." Lelaki tampan itu mulai meninggalkan kursinya beralih pada duduk sesuai dengan apa yang dikatakannya tadi.
Tidak hanya mata para lelaki yang begitu nampak terpesona melihat kehadiran Rachel yang begitu berparas sangat cantik dengan bentuk tubuh yang sempurna meskipun tertutup dengan jaket tebal.