"Apa yang kamu katakan, Sayang? Aku tidak apa-apa jika kamu ingin ke rumah papa. Tapi, aku hanya ragu papa mau menerima aku ...."
"Aku bilang aku nggak mau ke sana, Kak. Hiks, jangan bawa aku ke sana. Aku ingin melahirkan anak kita ... " ulang Rachel dengan Isak tangisnya. Kedua tangan itu sudah terangkat di leher Delon, menenggelamkan wajah basah perempuan itu di sana.
Delon mengangkat tubuh istrinya ke atas pangkuannya. Dengan tangan kanan menekan tombol penghalang antara bangku depan dan bangku belakang.
"Sayang, berhenti menangis. Lihat aku ..." kata Delon yang langsung dituruti Rachel. Dengan wajah yang memerah dan basah penuh dengan air mata, perempuan itu mendongak menatap bola mata hitam legam yang menatapnya.
"Aku tadi marah padaku?" Rachel menangguk dengan sesekali menyeka kasar wajah basahnya. "Kenapa? Aku melakukan apa? Katakan padaku, agar aku tidak melakukannya lagi," tambah Delon seraya membenarkan anak rambut istrinya yang menghalangi wajah cantik Rachel.