"AAWKHH ...!"
"Tuaan Antoni! Lenganmu tertembak. Darahmu keluar begitu banyak."
"Jangan pernah macam-macam dengan kami, Tuan Anton! Apa kau pikir aku akan tinggal diam melihatmu mengacung senjata? Kali ini kau kalah lagi."
Regan sudah kembali membidik senjatanya pada sasaran yanga bergerak maju ke arahnya. Bahkan tembakkan sudah melintasi di samaping kepala Regan. Bukannya ketakutan, Regan menarik satu lagi senjatanya yang berada di pinggang, melemparkan pada Delon yang bergerak mendekat.
"Tangkap, Boss!"
Delon menangkap dengan sempurna. Lalu anak buah Delon kemabali menyebar setelah Regan sudah tidak lagi sendiri. Jika, Delon di sana pasti tidak aakan pernah selamat. Meskipun, itu penembak profesional.
Suara tembakkan menderu di di telinga tidak ada habisnya. Seakan ini adalah permainan yang wajar saja dilakukan. Padahal, sudah banyak korban yang berjatuhan akibat pertempuran senjata itu. Delon dan Regan saling membidikkan pada berbagai serangan pada anak buah Antoni.