"Kenapa kalian masih di sini?"
"Apa perkataanku kurang jelas? Jangan sampai boss datang dan membuat kalian dipecat semua," tungkas Regan yang menatap tak percaya ketiga anak buahnya itu masih saja berdiri di hadapannya setelah lolongan tajam mencabik-cabik gendang telinga mereka.
Kedua karyawan wanita memiliki solidaritas tinggi dengan Reno. Mereka berdua juga begitu terkejut, kenapa Reno malah tidak mau pergi setelah mendengar usiran yang dilakukan Regan.
Salah satu dari merek menarik kemeja Reno untuk mengkode pergi. Reno mengangguk samar. Untungnya Reno paham. Lelaki gemulai itu terpaku saat melihat ada sesuatu yang belum selesai ditutup dan membuat lelaki itu merinding.
"Kalian tuli?" Regan berkaca pinggang menatap tajam ke arah Reno yang perlahan mulai mengangkat kepala.
"Anu ... Pak, itu ...." Belum selesai Reno berbicara pintu ruangan utama itu terbuka lebar. Menampilkan tubuh tegap dengan otot-otot keras yang begitu menonjol di balik tuxedo hitam itu.