"Sayang! Kenapa kamu bisa di sana?"
"Apa aku mimpi? Tadi kamu benar lagi tidur kok ... kenapa sekarang sudah di depan pintu?"
Delon terkesiap saat mendengar suara sang istri yang membuat dirinya melepaskan pelukannt pada tubuh yang tergulung di bawah selimut tebal tersebut. Ia juga merasa aneh kenapa tubuh Rachel berubah menjadi selembut itu tanpa ada tulang di sana.
Dan, ternyata, istrinya sudah di depan pintu kamar dengan melipat kedua tangan. Ramput panjang hitam lurusnya membuat wajah itu semakin cantik dibawah sinar lampu temaram.
"Siapa yang kamu peluk? Dari mana saja?" tanyanya dengan suara dingin. Kelopak mata itu memang terbuka dengan biasa, tapi sorot mata tajam sang istri tak dapat dipungkiri membuat seorang Delon ketakutan untuk menoleh ke arah gundukan besar di sampingnya