"Aku masih tidak mau keluar. Aku mau di sini meskipun aku harus di ruang tamu atau di sofa. Itu tidak masalah untukku."
Rachel masih terdiam dengan pikirannya sendiri, sedang Mama Martha sudah tak tahan melihat ekspresi yang sangat kasihan dari Delon. Ingin rasanya wanita paruh baya itu tertawa terbahak sekarang juga, tapi rasanya masih tidak rela, jika belum menyiksa sang menantu.
"Keluar sana. Sebentar lagi supir mama akan segera membereskan bajumu. Kamu sangat mengecewakabku. Kenapa aku selalu tahu dari orang lain? Apa kejujuran sangat mahal keluar dari mulutmu?"
"Pergilah ... aku bisa mengurus anakku sendiri meski tanpa bantuan darimu," tambah Rachel yang semakin membuat Delon menjambak rambutnya sendiri dengan begitu kuat.