"Ya Tuhan Deelon! Apa yang sedang kamu lakukan di dapur? Kamu membuat perang disini?" Martha membulatkan mata tuanya sempurna dengan mulut ternganga melihat berbagai alat dapur tersebar di sepanjang jalan di dekat dapur.
Lelaki yang diteriaki dengan begitu kencang hanya mengalihkan pandangan sebentar lalu kembali dalam aktivitasnya saat ini.
"Kamu masak apa, sampai membuat apartemenmu menjadi pasar?" tanya Martha dengan menaikkan kedua alis hitamnya, mulai mengayun langkah ke arah menantu yang sedang memaki celemek dengan motif bunga-bunga yang membuat lelaki dingin itu terlihat begitu lucu jika siapa pun yang melihat.
Namun, saat langkah Martha mulai mengikis jarak di antara Delon. Ia tiba-tiba dikejutkan dengan munculnya seseorang dari bawah tubuh Delo dengan wajah yang berkeringat tanpa melihat kehadiran Martha yang sudah berada di sana. Sontak membuat wanita paruh baya itu terkesiap dan memundurkan langkah reflek kebelakang.
"Delo—"