"Bagaimana keadaan Mami, apa sudah semakin membaik?" tanya Jenny pada Tio yang sekarang berada di samping tubuh lemah istrinya. Semenjak kepergian Jenny semua terasa hancur, tidak ada harapan lagi saat mendengar segala kejahatan yang putrinya lakukan selama ini. Tio yang sebagai ayah juga sudah merasa gagal karena telah salah mendidik Jenny yang kini berdiri menamati tubuh Sesil.
"Kau bisa melihat sendiri bagaimana keadaan Mamimu seperti apa ... ini semua juga karenamu, Jenny. Seandai—"
"Seandainya apa? Tidak ada yang terjadi dengan kebetulan, Pi. Aku mempunyai pilihanku sendiri apa yang kuinginkan, tentunya harus kudapat. Karena Papi tidak bisa mendapatkan itu. Padahal kekuasaan Papi begitu besar," balas Jenny dengan nada dinginnya. Ia tidak mau menjadi pihak yang disalahkan.