Rachel memberanikan mengangkat panggilan itu. Meski ia tahu, jika dia akan membahas sesuatu yang tidak ada sangkut pautnya dengan dunia bisnis. Karena Rachel begitu tahu bagaimana obsesi yang dilakukan perempuan ular itu kepada Delon selama ini.
"Hallo, Sayang. Apa hari ini, harimu sibuk? Aku akan mengunjungi kantormu untuk membahas kerjasama perusahaan kita," katanya yang jelas terdengar di telinga Rachel. Ia langsung mengeraskan buku tangannya pada tangan yang terbebas. Bola mata Rachel menyala membara seakan seperti bola api yang sering digunakan oleh pemain sirkus.
"Aku akan menunggumu nanti. Kita akan menjadi rekan bisnis yang begitu menguntungkan di berbagai sektor termasuk ... ranjang. Hahaha. Aku akan selalu bisa memuaskanmu. Tenang saja," tambahnya lagi, dan sekarang Rachel sudah tidak bisa lagi menahan amarahnya saat mendengar satu-persatu perkataan yang membuat hati perempuan itu terbakar.