"Lo gilaa?! Lo mau bunuh kita di sini?" Regan berseru tak percaya melihat Max yang seakan begitu mudah mengacungkan senjata.
Max mengendikkan satu bahu kekarnya dengan mata memicing ke arah bidikkan lelaki itu. Bahkan Pistol berlaras pendek itu telah siap diluncurkan dengan sekali menarik pelatuk.
"KALIAN AKAN SEGERA MATI! HAHAHA! BYEEE!" ucap Max dengan suara besarnya memenuhi ruang kamar tersebut.
Regan dan Nino masih tak percaya dengan penghianatan yang dilakukan Max pada mereka berdua.
DORRR!
Max menirukan suara tembakan dengan mulutnya sembari menari-nari di tempat saat mendapati adik dan kakak di depannya sedang ketakutan sembari melindungi kepala mereka dengan punggung tangan.
Nino membuka satu mata saat mendapati telinganya mendengar suara cekikkan begitu nyaring di telinga.
Dan saat manik mata Nino menangkap Max sedang melakukan sebuah gerakkan di sana, ia pun Segeran memukul bahu lelaki yang masih ketakutan.
Bugh!