"Aku menemukannya di depan pintu apartemen. Apa ada tetangga apartemen baru, ya?"
"Biasanya kan seperti itu. Mereka ngga bisa lama-lama. Terus ningalin aja di depan pintu." lanjut Rachel saat bau sabun begitu pekat di dekatnya. Dan suara tempat tidur bertambah beban semakin menegaskan siapa yang kini menjadi pendengar setia dari ocehannya.
"Kenapa bisa pas dengan kue kesukaanmu?" tanya Delon yang membuat Rachel menoleh tidak tahu. Ia juga penasaran, kenapa bisa gitu tepat?
"Paling cuma kebetulan, Kak. Nanti biar aku buat kue juga buat tetangga baru kita." Rachel kembali menamatkan pandangan berbinar ya pada brownies kesukaannya. Ia seakan ingin memeluk dan membawa tidur. Rasanya, Rachel begitu sayang untuk menggigit salah satu di antara mereka.
Delon mengusap gemas pada pucuk kepala istrinya. Dan beranjak menuju ke arah lemari bajunya.