"Ayo kita bicarakan semuanya. Aku tidak mau menjadi lelaki pengecut dengan membawa putri kalian pergi tanpa memberikan penjelasan apapun." Regan menggegam tangan Sellyn erat. Tidak membiarkan satu jari pun terlepas.
"Kenapa kau bisa lancang menikahi putriku? Ini tidak mungkin. Kau pasti membual kan anak muda? Jangan membuat kami terkekeh dengan guyonan ini," sahut wanita paruh baya itu dengan tertawa getir meremehkan apa yang telah dikatakan lelaki berkaca mata itu.
Tidak hanya kedua orang tuanya yang terkejut. Tapi, Sellyn pun juga terkejut. Ia tidak tahu apa yang dikatakan Regan benar atau tidak.
Tapi, ia merasa tidak pernah mendaftarkan pernikahan pada kantor urusan agama dengan lelaki tampan beraling-aling kaca mata itu. Ini, fix. Regan hanya mengancam dengan perkataan itu. Sellyn juga harus membantu kekasihny agar status pernikahan palsu itu terlihat begitu nyata.