Chereads / Akun Spesial Rajawali Online / Chapter 1 - Profesor Lewin

Akun Spesial Rajawali Online

🇮🇩Ragil_Tulus
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 2.9k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Profesor Lewin

Prolog

Jaelani adalah seorang pemuda dengan kehidupan sehari-hari sebagai pencuri untuk mencukupi kebutuhannya. Namun suatu ketika dia berhenti menjadi seorang pencuri setelah memulai kehidupannya sebagai seorang pemain game Revolusioner VR [Rajawali Online] .

Sinopsis : Jaelani yang sebagai pencuri menyelamatkan seorang kakek yang terkena fitnah mencuri ketika sang kakek tersesat di suatu perkotaan, di mana kehidupan penduduknya rata-rata adalah para pencuri dan preman. Saat itulah dia menerima pemberian yang tidak dia sangka akan merubah kehidupan dan profesinya.

Akun Spesial Sang Pencuri

Ragil Tulus Wibowo

Di keramaian perkotaan terpencil yang padat, Seorang professor pengembang Revolusioner Game bersama rekan-rekannya berencana untuk berkunjung ke wisata Dieng, dan sekaligus ingin mendiskusikan kapan pembukaan game yang telah mereka ciptakan akan dibuka.

Namun ketika di tengah perjalanan, mereka sempat mampir ke Mall di kota Parakan sebentar untuk berbelanja beberapa bekal sebelum sampai ketujuan yang masih memakan waktu kira-kira dua jam.

Mereka semua berjumlah enam orang. Yang mana masing-masing dari mereka adalah ahli dalam pengembangan Game dan sudah berpengalaman. Namun mereka sendiri sangat asing dengan daerah yang saat ini mereka berada.

" Profesor Lewin ? Bagaimana kalau kita membeli beberapa bekal dulu di sini ? Kudengar masakan di sekitar sini terkenal lezat ! " Kata Jony

Ironisnya dia pernah mendengar kabar tentang masakan di kota itu, namun tidak pernah mendengar bahwa kawasan itu termasuk kawasan rawan kekerasan dan pencurian.

" Oh, Really ? It's Good ! Kebetulan sejak saya berkunjung di Indonesia, saya selalu ketagihan dengan masakan-masakannya ! " Kata Lewin

Dia adalah seorang professor asing yang menjadi inti dalam keberhasilan project Revolusioner VRgame ini.

" Tunggu ! Apakah tidak apa-apa kita berjalan-jalan tanpa bodyguard ? " Kata Garry

Dia seorang yang lebih waspada dengan lingkungan yang asing. Namun Jony yang menyarankan pendapatnya tidak sepenuhnya menghiraukan hal-hal yang Garry khawatirkan dan berkata.

" Tenang saja Garry ! Aku akan menghubungi petugas keamanan pusat dari Jakarta untuk mengirimkan perlindungan sebelum kita mampir ! " Jelas Jony

Setelah dia mengatakan hal itu, dia segera menghubungi keamanan pusat untuk mengirimkan perlindungan ke tempat di mana mereka berada.

" Halo ? Sam ? "

" Hai, Hallo ? Wah kudengar kau sukses sekarang ? Bagaimana kabarmu Jony ? Tumben sekali kau menghubungiku ? " Jawab Sam yang seorang kepala keamanan pusat

" Haha ! Ini bukan pertamakalinya juga aku menghubungimu sejak saat itu ! Tetapi oke, aku akan langsung saja karena aku sedang terburu-buru ! " Jelas Jony sebelum melanjutkan

" Aku butuh bantuanmu untuk memberikan perlindungan orang-orang penting yang saat ini juga sedang bersama denganku ! Apakah kau bisa melakukannya ? " Kata Jony

" Tentu saja ! Kirimkan saja tepat posisimu dan tidak lama orangku akan datang ! "

" Siap ! Aku akan segera mengirimkan posisiku ! Kalau begitu aku tutup teleponnya ! Kirimkan saja tagihannya kepadaku, orangku akan segera membayarnya nanti ! "

Setelah Jony mengirimkan lokasinya kepada Sam, dia dan kelima rekannya segera keluar dari mobil untuk membeli beberapa bekal sambil berjalan-jalan.

" Wah ! Udara di sini sejuk juga meskipun penduduknya padat ! " Kata salah satu rekannya yang bernama Ronald

" Tentu saja, Lihat ! Dua gunung itu yang salah satunya adalah pasti tempat di mana Dieng terletak ! " Sambut Jony

" Apakah kau sudah pernah berkunjung ke sana sebelumnya ? " Tanya Andy yang juga salah satu rekannya

" Aku pernah sekali sih ! di sana sangat dingin loh ! " Jawab Jony

Sementara mereka berbicara sambil menatap dua gunung yang bernama Gunung Sindoro dan Sumbing. Lewin yang sebagai turis asing lebih penasaran dengan kuliner yang telah Jony katakana.

Lewin mengamati sekitar dan berjalan sendirian tanpa mengucapkan apapun kepada teman-temannya. Tanpa ia sadari dia berjalan agak jauh dari teman-temannya

Sedangkan teman-temannya yang lain terlena setelah melihat pemandangan dua gunung yang terlihat dari kota itu sambil berjalan memasuki Mall. Namun saat baru saja memasuki pintu Mall, Garry menyadari bahwa ada satu orang yang kurang, dan membuatnya panik.

" Oh tidak ! Di mana Profesor Lewin ? " Teriak Garry

" Eh ? " Tertegun Jony yang selanjutnya ikut menjadi panik

" Oh tidak ! Si tua itu ? " Kata Andy

Di saat mereka semua menjadi panic, ketika itu juga ponsel Jony bordering.

" Iya halo Sam ? " Tanya Jony

" Apa kau sungguh berada di lokasi itu ? "

" Iya kenapa ? Tunggu, rekan asingku yang bersamaku hilang ! "

" Apa ? Woi jangan matikan dulu ponselmu ! Jo..! "

Jony memutuskan panggilan Sam tanpa ragu karena panic akan hilangnya Lewin,hingga menghiraukan apa yang akan dikatakan Sam.

Selanjutnya dia dan empat rekannya yang lain memutuskan untuk mencari Lewin terlebih dahulu, dan menyuruh mereka untuk berkumpul di depan pintu Mall ketika salah satu dari mereka sudah menemukannya.

Sementara Sam yang dibuat kesal karena Jony begitu saja memutuskan panggilannya.

" Ah, sial ! Aku bahkan belum sempat memberitahunya jika daerah itu kawasan rawan kekerasan dan pencurian ! " Kata Sam yang kesal

Sebelum kemudian dia teringat hal yang sempat Jony katakan ' Rekan asingku yang bersamaku hilang ' yang membuatnya menjadi ikut panic. Bagaimanapun orang yang bersama Jony pasti orang penting. Pikir Sam.

" Semoga saja tidak ada hal buruk terjadi sebelum anggota cabangku di kota itu tiba di sana ! " Kata Sam pelan sambil menatap ke jendela kantornya.

Sementara Lewin, seorang kakek dengan Snelli dan aksesoris yang mewah, membuat penduduk di sekitar heran dan memancing para penjahat dan pencuri bertindak seakan-akan mangsa yang empuk dan langka terlihat.

" Lihat orang itu ! " Kata para preman dan pelaku kriminal lain yang melihat Lewin sedang berjalan-jalan dengan santai.

" Wow ! Dia pasti orang kaya raya ! Ditambah dia sepertinya seorang Turis ! "

Mereka saling berbicara sambil tersenyum penuh gairah dan bahagia hanya dengan menyaksikan sosok Lewin yang jelas terlihat kaya.

Ketika itu, Lewin menemukan kedai makan yang terlihat bersih dan menarik, sehingga dia tanpa pikir panjang memasukinya dan segera duduk di sana sebelum memanggil pelayan.

" Permisi, saya ingin memesan masing-masing masakan yang ada di sini ! " Kata Lewin

Sementara pelayan pun tidak perlu curiga dengan Lewin yang terlihat jelas orang asing dan penampilannya mewah. Namun, setelah beberapa saat seorang bocah menabraknya dari belakang hingga membuatnya terdorong selangkah.

" Bruk ! "

" Eh, maaf Om ! " Kata Bocah itu

" Ah, My back ! " Kata Lewin yang sedikit sakit karena terdorong oleh bocah itu, bagaimanapun dia sudah Kakek-kakek.

" Oh, Anak kecil ! Hati-hatilah kalau bermain ! " Nasihat Lewin kepada bocah belasan tahun yang menabraknya.

Namun, bocah itu lari ketika dia mengatakannya. Selanjutnya dia duduk di kursi mejanya untuk menunggu masakan yang dia pesan tiba. Dan tidak lama kemudian masakan-masakan yang dia tunggu datang.

Dia melihat teksturnya yang menggoda ditambah aroma masakan yang lezat makin membuatnya bersemangat dan tidak sabar untuk mencicipinya.

" Nyam..nyam.. "

" Wah!!! Sungguh benar apa yang dikatakan Jony ! Ini sangat Lezat ! " Kata Lewin dengan bahagia ketika menyantap makanannya

" Aku rasa aku akan sering berkunjung ke Indonesia ketika merindukan masakan ini ! "

" Ah, Nama masakannya apa ya tadi ? Aku asal pesan tanpa mengetahui namanya tadi ! "

" Sudahlah nanti bisa kutanyakan ! "

Dia mengatakan hal-hal itu ketika dia makan satu persatu menikmati menu masakan itu.

Sedangkan para penjahat yang mengintipnya dan menunggunya dari luar terlihat mengeluarkan air liur karena semua makanan enak yang Lewin makan.

Sementara salah satu bos preman dari para penjahat itu tidak lupa untuk mengirim anak buahnya untuk melakukan tugas selanjutnya yang telah direncanakan untuk menjebak Lewin.

" Kau ! Lakukan tugasmu ! " Kata Bos preman kepada seorang pencuri

Dia berpura-pura mendekati Lewin dengan memainkan musik dengan alat musik kecil yang biasa digunakan di jalanan. Sedangkan para staff kedai yang melihatnya pun tidak berani mengusir atau menghalanginya agar tidak mengganggu pengunjung.

Karena mereka tahu akan berbahaya jika berurusan dengan mereka.

Sedangkan Lewin yang menjadi satu-satunya pelanggan di kedai itu memberikan uang seratus ribu kepadanya.

Sebenarnya uang seratus ribu sangat cukup banyak untuk mereka, tapi tidak untuk Lewin dan rekan-rekannya.

" Wah ! Terima kasih banyak Om ! "

Pencuri itu sambil menundukan tubuhnya agar dekat dengan kantong di mana ponsel Lewin berada. Pencuri yang berpura-pura menjadi pengamen itu tidak berhenti melakukan tugasnya setelah menerima uang yang Lewin berikan, dan tidak segan-segan mengambil ponsel di kantong snelli Lewin dengan lihai tanpa disadari oleh Lewin.

Tidak lama kemudian, Lewin selesai dengan semua hidangannya.

" Pelayan ! Berapa total tagihan ? " Teriak Lewin

Salah satu pelayan segera mendekatinya untuk menunjukan berapa total semua tagihannya yang berjumlah lima ratus ribu.

" Wow ! Murah sekali makanan enak seperti ini ?! " Kata Lewin sebelum dia tiba-tiba dikejutkan dengan kesialan yang menimpanya.

Ketika dia menggeledah kantong di mana dompet dia taruh sebelumnya, dan lanjut menggeledah semua kantong yang ada pada pakaiannya.

" Oh tidak ! Dompetku ? Ponselku ? " Teriak tiba-tiba Lewin

Bagaimanapun dia sangat terkejut dan takut, sebagai orang asing yang berjalan-jalan sendirian dan tidak bisa membayar tagihan ketika dia selesai menghabiskan semuanya yang dia pesan.

Sebenarnya para pelayan dan staff yang lain sudah dengan tahu apa yang terjadi, namun mereka diam saja karena tidak berani dengan penjahat-penjahat lokal di kawasan itu.

" Maaf, bisakah saya membayarnya nanti ? Mungkin saya sudah terlalu tua dan lupa menaruhnya di mobil ! " Kata Lewin pelan tanpa membuat ekspresi yang menyedihkan, meskipun hal yang menimpanya sangat sial.

" Apakah anda punya jaminan untuk itu ? " Kata pelayan

" Ini ! ini sungguh jauh dari cukup jika anda menjualnya di toko yang mengenalnya ! " Jawab Lewin dengan memperlihatkan jam tangan mewahnya sebagai jaminannya.

" Baiklah, tunggu sebentar saya akan melaporkannya kepada atasan saya ! "

" Iya, silahkan ! "

Setelah beberapa saat, untungnya pemilik kedai menyetujui apa yang menjadi jaminan Lewin. Selebihnya juga karena mengetahui Lewin tidak bisa membayar karena para penjahat itu.

Dan ketika dia ke keluar dari kedai untuk kembali ke mobil. Dia sudah ditunggu dengan kawanan penjahat yang mana sudah menyiapkan semua rencananya untuk menjebak Lewin.